Senin, 29 Maret 2010

Banjir di Karawang masih Rendam 30.652 Rumah

ANTARA/Rosa Panggabean

KARAWANG : Banjir akibat meluapnya Sungai Citarum di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, hingga Sabtu (27/3) masih merendam 30.652 rumah yang tersebar di 10 kecamatan.

Data pada Dinas Sosial Karawang menunjukkan rumah yang paling banyak terendam banjir terdapat di Kecamatan Telukjambe Timur, mencapai 17.658 unit. Di wilayah itu tercatat delapan desa yang tenggenang luapan Sungai Citarum.

Sedangkan di Kecamatan Karawang Barat, terdapat 7.517 rumah di enam kelurahan yang terendam. Di Kecamatan Pakisjaya tercatat 1.533 rumah yang terendam dan tersebar di tiujuh desa, sedangkan di Rangandengklok ada 1.308 rumah di tiga desa yang terendam.

"Kecamatan lain yang terkena banjir ialah Jayakerta, Klari, Ciampel, Batujaya, Telukjambe Barat, dan Karawang Timur," kata Kepala Dinas Sosial Karawang Banuara Nadeak di Karawang.

Di dua desa sekitar Kecamatan Karawang Timur terdapat 412 rumah yang terendam dan sebanyak 604 rumah di dua desa Kecamatan Telukjambe Barat. Selain itu, 81 rumah terendam di empat desa di Kecamatan Ciampel, dan 250 rumah di satu desa Kecamatan Batujaya.

Di Kecamatan Jayakerta terdapat 1.192 rumah di dua desa yang terendam, dan 97 rumah di satu desa di Kecamatan Klari. Sesuai data pada Dinas Sosial Karawang, dari 30.652 rumah yang terendam banjir selama ini dihuni oleh 29.387 keluarga meliputi 105.703 jiwa. (Ant/OL-01)

Sent from my BlackBerry® powered by
KARAWANG, Guna menjamin suksesnya penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional, (UASBN) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi UN dan UASBN bagi seluruh kepala sekolah negeri dan swasta. Sosialisasi tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar di Gedung Singaperbangsa Lt. 3, Selasa (7/4).

Berdasarkan data dari Disdikpora, peserta UN ditingkat SMA dan sederajat pada tahun ini mencapai 14.844 peserta. Jumlah tersebut terdiri dari SMA sebanyak 7.246 peserta, MA sebanyak 686 peserta, dan SMK sebanyak 6.912 peserta. Ditingkat SMP, jumlah peserta UN mencapai 29.986 peserta, yang terdiri dari SMP sebanyak 25.058 peserta, dan MTs sebanyak 4.958 peserta. Sedangkan ditingkat SD, peserta UAS BN mencapai 38.868 peserta, yang terdiri dari SD sebanyak 36.399 peserta, dan MI sebanyak 2.469 peserta.

Selain itu, Guna menjamin kelancaran penyelenggaraan UN dan UASBN, Disdikpora telah menyiapkan sebanyak 1.612 pengawas.Pelaksanaan UN untuk tingkat SMA/MA akan diselenggarakan pada Senin, 20 April 2009 hingga Jumat , 24 April 2009. Untuk tingkat SMK, UN akan diselenggarakan pada Senin, 20 April 209 hingga Rabu, 22 April 2009. Untuk tingkat SMP/MTs, UN akan diselenggarakan pada Senin, 27 April 2009 hingga Kamis, 30 April 2009. Sedangkan UAS BN untuk tingkat SD/MI akan diselenggarakan pada Senin, 11 Mei 2009 hingga Rabu, 13 Mei 2009.

Sementara jadwal Ujian Susulan bagi siswa yang berhalangan hadir akan diselenggarakan pada minggu berikutnya setelah jadwal ujian utama masing-masing tingkat sekolah.Kepala Disdikpora Kabupaten Karawang, Yan Zuwarsyah mengatakan, sebagaimana pelaksanaan tahun lalu, dalam UN kali ini tidak diselenggarakan ujian ulang, dan terdapat jadwal Ujian Susulan bagi para peserta yang berhalangan hadir saat UN utama diselenggarakan. “Namun demikian, Ujian Susulan hanya diberikan bagi mereka yang benar-benar berhalangan hadir, dengan melampirkan surat resmi dari Puskesmas atau RSUD bila sakit, serta surat keterangan izin dari Kepala Desa untuk alasan lainnya, seperti kematian orang tua peserta,” jelasnya.

Yan juga menambahkan, dengan tidak adanya ujian ulang, maka setiap peserta yang tidak lulus UN tidak bisa mengikuti UN ulang, sehingga akan diarahkan untuk mengikuti ujian Paket B dan C. Hal ini sebagaimana dilaksanakan pada tahun sebelumnya, dimana Pemerintah Kabupaten Karawang langsung mengarahkan para peserta yang tidak lulus untuk mengikuti ujian Paket secara gratis.

Sementara itu, Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut berpesan kepada para kepala sekolah untuk ikut membantu pemerintah daerah di sektor pendidikan. Salah satu poin yang ditekankan Bupati adalah pentingnya pendidikan moralitas kepada siswa dengan mengoptimalkan peran wali kelas. Selain itu, Bupati Dadang S. Muchtar juga mengingatkan agar para guru bersikap profesional, karena dirinya akan menonaktifkan oknum-oknum guru dari kegiatan belajar.